PEMILIHAN KEPALA DESA TAHUN 2022

  • Sep 13, 2022
  • Eko Saputro

CANGKRING REMBANG. (13 September 2022)

Pada Hari Minggu Kliwon Tanggal 16 Oktober 2022 adalah hari Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Tahun 2022 di berbagai penjuru Kabupaten Demak Jawa Tengah. Beberapa daerah akan melaksanakan pesta demokrasi Enam tahunan ini dengan suka cita.

Pilkades di Desa Cangkring Rembang Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak diikuti oleh dua calon Kepala Desa yang berhak dipilih Yaitu Bapak Komari dan Ibu Asrofah, dalam pengambilan nomor urut calon Kepala Desa Bapak Komari mendapatkan nomor urut 1 (satu) sedangkan Ibu Asrofah mendapatkan nomor urut 2 (Dua).

Dalam kompetisi politik ini, semua pendukung, simpatisan dan tim sukses serta keluarga pasti berharap kemenangan dari Calon Kepala Desa (Cakades) yang didukung.

Untuk bisa meraih kemenangan pastinya membutuhkan perjuangan yang besar.

Namun, upaya untuk kemenangan tak selamanya berjalan mulus. Memerlukan perjuangan keras untuk bisa menjadi yang terbaik, terutama dalam sebuah pertandingan.

Ya, kemenangan merupakan sesuatu yang paling diharapkan saat bertanding. Namun, demi meraih kemenangan memerlukan tekad dan kerja keras.

Segala cara dilakukan agar bisa memenangkan perebutan kursi kepala Desa. Namun, diwajibkan melakukan cara-cara yang diperbolehkan dalam aturan-aturan penyelenggara pemilihan ini. 

Pilkades adalah tonggak demokrasi pertama sebelum ada pilkada langsung dan pilpres secara langsung oleh rakyat. Masyarakat desa dengan berbagai karakter dan keunikannya memilih pemimpinnya sendiri secara langsung.

Dahulu simbolisasi calon kades diwakili dengan gambar ketela, padi, jagung dan beberapa simbol unik untuk "jago" kadesnya.

Kelihatannya hanya pilkades, tetapi apabila tidak dikelola dengan baik akan membawa dampak sosial yang serius. Konflik karena pilkades akan lebih terasa dan bertahan lama dibandingkan konflik karena pileg, pilkada atau pilpres.

Satu keluarga bisa tidak saling tegur sapa karena pilkades. Rumah berdekatan bisa saling bermusuhan karena beda "jago" di pilkades.

Sekarang desa semakin maju. Masyarakat desa juga semakin hari semakin cerdas berpolitik. Memilih pemimpin tidak asal ikut-ikutan atau anut grubyuk.

Masyarakat desa sudah pintar memilih pemimpin atau kepala desa yang akan membawa kemajuan di desanya, yang bisa ngayomi dan ngayemi masyarakatnya. 

 

Sekarang saatnya kita menjadi pemilih yang cerdas. Masa depan desa jangan dipertaruhkan hanya karena uang yang tidak seberapa.

Pilihlah calon kepala desa yang pintar, baik, benar dan pemberani. Hadir di masyarakat, menjadi pemimpin yang dapat mbelani, nyontoni kepada masyarakatnya.

 

Dana desa yang sangat besar untuk pembangunan dan kemajuan desa harus dikelola oleh kepala desa yang jujur, amanah dapat dipercaya.

Dana desa rata-rata satu milyar satu desa. Pemimpin desa harus memiliki visi, misi yang positif serta produktif. Kalau ada calon kepala desa yang membagi-bagi uang, pikir ulang untuk memilihnya.

Jangan sampai mencari jabatan dengan membagi uang setelah jadi motivasinya adalah mengembalikan modal dan menumpuk keuntungan.

Selamat memilih pemimpin di desa masing-masing. Jaga kerukunan, persatuan dan kedamaian desa. Karena silaturahim itu lebih penting dari pilkades yang hanya menjadi gawe politik enam tahunan.

Orang desa harus memberi contoh kepada elite politik tentang arti demokrasi yang sejati yang dilakukan dengan suka cita, ikhlas dan tulus tanpa ada unsur paksaan. 

Salam Dari Desa, Dari Desa Untuk Dunia

Cangkring rembang milik Kita Bersama (By: Eko Saputro, S.Pd.I)